Furan adalah senyawa organik aromatik, dimana hubungan dengan minyak trafo adalah senyawa tersebut bisa terbentuk ketika terjadi degradasi minyak trafo. Furan test adalah uji untuk mengetahui keberadaan senyawa aromatik di minyak trafo sehingga dengan keberadaan itu bisa digunakan untuk menentukan umur pakai (life time) dari insulation paper.
Sumber Gambar : www.wikipedia.org |
Lima macam tipe senyawa furan yang dianalisa di minyak trafo adalah :
- 5-hydroxymethyl, 2-furaldehyde (5H2F) ---> oxidation (umumnya kandungan ini paling dominan di minyak trafo)
- 2-furfurol (2FOL) ---> high moisture
- 2-furaldehyde (2FAL) ---> overheating, old fault
- 2-acetylfuran (2ACF) ---> rare, lightning
- 5-methyl, 2-furaldehyde (5M2F) ---> local, severe overheat
BACA JUGA : Analisa BDV Test di Minyak Trafo
Terdapat hubungan antara insulation paper dengan uji furan di minyak trafo seperti berikut : Insulation paper terbuat dari bubur kayu yang diproses dengan tambahan NaOH (sodium hydroxide) dan Na2SO3 (sodium sulphite) sehingga terbentuk serat-serat organik atau lebih dikenal dengan selulosa (cellulose) atau glukosa nabati. Didalam ikatan selulosa melibatkan -H dan -OH sehingga dengan adanya temperatur yang tinggi ikatan tersebut bisa putus (degradasi) dan menghasilkan senyawa aromatik.
Terdapat hubungan antara insulation paper dengan uji furan di minyak trafo seperti berikut : Insulation paper terbuat dari bubur kayu yang diproses dengan tambahan NaOH (sodium hydroxide) dan Na2SO3 (sodium sulphite) sehingga terbentuk serat-serat organik atau lebih dikenal dengan selulosa (cellulose) atau glukosa nabati. Didalam ikatan selulosa melibatkan -H dan -OH sehingga dengan adanya temperatur yang tinggi ikatan tersebut bisa putus (degradasi) dan menghasilkan senyawa aromatik.
Terdapat 2 cara pengukuran furan yaitu :
- Metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
- Metode Ultraviolet to Visible (UV-VIS)
Senyawa furan ini memiliki hubungan erat dengan uji DGA, uji BDV dan uji water content (karl fischer) dengan tahapan predictive maintenance yang bisa dilakukan adalah tahapan pertama secara periodik yang harus dilakukan adalah uji DGA untuk mengetahui apakah minyak trafo mengandung gas hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dan water content tinggi, jika jawabannya 'YA' maka bisa dicari root cause-nya yaitu pada temperatur berapa kira-kira gas hidrokarbon tersebut terbentuk dan bagaimana kondisi silica gel-nya apakah masih efektif dalam meng-absorb air di minyak trafo. Setelah tahu hal tersebut kemudian melakukan uji BDV untuk meyakinkan bahwa minyak trafo sudah menurun kualitasnya dan untuk memperkuat dugaan maka dilakukan uji furan. Jika uji furan didapatkan hasil bahwa senyawa aromatik tinggi pada jenis tertentu maka dengan semua analisa tersebut bisa digunakan untuk menyimpulkan treatment terhadap minyak trafo. Treatment yang direkomendasikan seperti : purifikasi oil, replace oil atau make up oil.
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2019). Analisa Furan Test di Minyak Trafo. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Cheim, Luiz. (20111). Furan Analysis for liquid power transformer. IEEE Electrical Insulation Magazine, pp 27(6) : 29-42
[2] Pin, L.S. (2009). Furan Measurement in Transformer Oil. Department of Electrical and Computer Engineering
ARTIKEL TERKAIT :
1. Analisa DGA di Minyak Trafo
2. Bagian-Bagian Trafo Arus Kuat 3 Phasa
3. Proses Pembentukan Gas Terlarut di Minyak Trafo
ARTIKEL TERKAIT :
1. Analisa DGA di Minyak Trafo
2. Bagian-Bagian Trafo Arus Kuat 3 Phasa
3. Proses Pembentukan Gas Terlarut di Minyak Trafo
Analisa Furan Test di Minyak Trafo
4/
5
Oleh
Adin ID