Berdasarkan EPRI (2001) "Condenser Application and Maintenance Guide" dikupas berbagai hal tentang condenser di PLTU.
Berdasarkan Siklus Rankine diatas condenser berperan seperti area yang diblok yaitu titik 7 ke 1 (steam dari LP turbine yang memiliki entropi besar akan turun selama terjadi pertukaran panas di condenser sehingga steam berubah fase menjadi liquid).
ENTROPI ("S") adalah suatu energi namun tidak bisa digunakan sebagai usaha ("W") dan direferensikan sebagai energi per kenaikan satuan temperatur.
FUNGSI CONDENSER adalah :
- Meng-kondensasi-kan steam LP turbine (Primary)
- Menghilangkan gas terlarut yang tidak terkondensasi (removing dissolved non-condensable gases from the condenser) ---> karena didalam condenser dilengkapi steam jet air ejector atau vacuum pump
- Sebagai efisiensi air siklus (feed water) (conserving the condensate for re-use as feed water)
- Memberikan benteng/perlindungan sistem terhadap kebocoran kecil di tube sehingga cooling water tidak sampai menetes ke condensate (providing a leak-tight barrier between the high-grade condensate and untreated cooling water)
- Memberikan benteng/perlindungan berupa celah sempit yang melawan udara masuk dan mencegah tekanan balik yang berlebih dari steam LP turbine (providing a leak-tight barrier against air ingress and preventing excess backpressure on the turbine)
- Menyediakan wadah sebagai drain condensate (serving as a drain receptacle for condensate) ---> condenser adalah peralatan yang memiliki tekanan terendah dalam siklus air-uap sehingga jika terdapat kontaminan maka bisa cepat segera dibuang melewati fasilitas drain condenser
- Menyediakan tempat yang tepat untuk make up feed water (providing a convenient place for feedwater makeup)
- Menjaga vakum terhadap tekanan keluar turbine (maintain vacuum for the discharge of the turbine blade)
Kemungkinan Penyebab Vacuum Condenser Rendah (Poor Vacuum)
- Low steam pressure ---> setiap nozzle ejector didesain dengan steam pressure yang spesifik dan jika tekanan ejector < desain maka tidak akan bisa mencapai vakum yang diharapkan
- Superheated steam atau wet steam ---> ejector didesain no-moisturize untuk mencegah erosi sehingga steam berupa superhetaed harus benar-benar diperhatikan
- Clogged nozzle orifice --> nozzle orifice yang tersumbat dan umumnya steam nozzle didesain clean in place. Alternatif jika tersumbat adalah melakukan reverse blow
- Total condenser air in leakage ---> kebocoran udara bisa dicek di discharge after-cooler ejector system menggunakan rotameter, pitot tube, flow meter atau multi sensor probe
- Loop seal drain too short ---> line drain condensate dan loop seal didesain bisa mencegah short circuit antara udara dari main turbine dan cooling ejector system
- Excessive discharge pressure at ejector atmospheric stage
- Poor main condenser operation
- Leaking air inlet isolation valves
BACA JUGA : Eddy Current Testing dan Teori Pendukungnya
Macam-Macam Metode Mencari Kebocoran Tube Condenser :
- Smoke ---> menggunakan asap (umumnya rokok) jika asapnya terhisap maka dipastikan tube bocor. Hal yang perlu diperhatikan adalah jauh-dekat kebocoran dengan pengasapan mempengaruhi keakuratan
- Thermography ---> melihat rona yang berbeda antara steam dan air pendingin menggunakan peralatan infrared thermography. Keefektifannya ditunjang jika kebocoran steam besar sehingga perbedaan temperatur antara steam dan air pendingin sangat jauh berbeda
- Utrasonic ---> menggunakan suara ultrasonic dan keefektifan dipengaruhi oleh suara sekitar (noise)
- Plastic Wrap ---> plastik ditutupkan di inlet dan outlet tube, jika plastik robek bisa dipastikan tube bocor. Sistem ini juga bisa diterapkan dengan koran
- Water Fill Leak Test With Fluorescent ---> shell condenser diisi air dan dilihat bocoran menggunakan black light
- Rubber Stopper ---> menenempatkan karet di ujung tube dan dibiarkan cukup lama, jika tersedot maka bisa dipastikan tube bocor
- Eddy Current Testing ---> teknologi modern dan paling akurat berdasarkan letak, jenis crack dan bentuk crack-nya
- Helium Detector/Sulphur Hexafluoride
- Foam ---> disebarkan di area tube sheet dan jika bocor maka foam akan terisap ke tube
- Vacuum Testing
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2019). Condenser PLTU Berdasarkan Standard EPRI, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2019). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya[2] EPRI. (2001). Condenser Application and Maintenance Guide
Condenser PLTU Berdasarkan Standard EPRI
4/
5
Oleh
Adin ID