Sodium/Natrium (Na) yang terbawa sampai ke siklus uap-air di PLTU umumnya dalam bentuk NaOH dan NaCl, dimana kedua senyawa tersebut bersifat meng-korosi material blade turbine dengan tipe stress corrosion cracking (SCC). Selain itu, keberadaan Na juga bisa menyebabkan stainless steel (SS) di superheater tube terjadi korosi. Untuk menjaga kualitas steam maka dilakukan pengendalian kadar Na max adalah 2 ppb namun keberadaan kadar tersebut tidak menjamin sepenuhnya Na tidak terikut sampai ke low pressure tubine.
Sumber Gambar : www.explorecuriocity.org |
Berdasarkan EPRI Cycle Chemistry Guidelines, untuk aman agar terhindar dari SCC maka standar umum kualitas air dijaga untuk Na pada 1 ppb di steam outlet drum boiler.
Keberadaan Na di boiler water sangat dihindari karena unsur tersebut mudah berikatan dengan hidroksida (OH) dan chloride (Cl) yang bersifat korosif terhadap material di sistem uap-air PLTU.
Sodium (Na) berasal dari :
- Kebocoran tube condenser sehingga air laut sebagai sistem pendingin masuk ke boiler system
- Proses rinsing ketika regenerasi kurang maksimal sehingga regenerant sisa masih terikut ke make up water system (boiler water)
- Kontaminan hydrazine yang membawa kadar Na cukup tinggi
- Trisodium phospate yang diinjeksikan di steam drum mengalami carry over sehingga kandungan Na masuk lagi ke siklus uap-air
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2019). Pengaruh Sodium/Natrium (Na) di Siklus Uap-Air PLTU, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
[1] EPRI. Cycle AVT Guidelines
[2] EPRI. Cycle Chemistry Guidelines for Combined Cycle Heat Recovery Steam Generators
Pengaruh Sodium/Natrium (Na) di Siklus Uap-Air PLTU
4/
5
Oleh
Adin ID