Minggu, 01 November 2020

Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Shopee

Shopee merupakan marketplace pendatang baru di Indonesia dan mulai meningkat pesat di awal Tahun 2020. Pengalaman penulis sebagai seller di awal-awal Shopee masuk Indonesia adalah platform yang kurang easy untuk user karena menu yang cukup tersembunyi sampai pada sampai akhirnya penulis meninggalkan platform ini cukup lama.
Shopee terus mencoba mengalahkan dominansi Bukalapak dan Tokopedia di Indonesia, lewat fitur-fitur menarik, promo gila-gilaan dan gratis ongkir tanpa batas. Teknik membunuh 2 raksasa marketplace di Indonesia terbukti sukses setelah sekian tahun berbenah dan puncaknya di Tahun 2020. Penulis mencoba menjadi buyer pertama kalinya di akhir Tahun 2019, disana buyer sudah disuguhkan cashback extra + gratis ongkir. Betapa terkejutnya penulis melihat subsidi yang diberikan oleh Shopee tersebut sampai akhirnya penulis betah menjadi buyer Shopee sampai hari ini.
Kehadiran Shopee ini terbukti menjadi raja marketplace Tahun 2020 di Indonesia dan platform lain seperti Bukalapak di era kepimpinan baru menerapkan strategi yang mirip di Shopee yaitu diskon dan gratis ongkir yang terus-terusan sedangkan Tokopedia adem ayem tenang tanpa ada ekspresi ingin ber-inovasi (akankah Tokopedia menjadi tumbal berikutnya atau kehabisan dana setelah bakar-bakara uang kala itu). Bukalapak dengan teknik barunya sudah telat dan kini tinggal kenangan pada Bukalapak dan menyambut platform yang lebih bisa menyajikan kebutuhan milineal.
Pengalaman penulis menjadi seller di Shopee dimulai Tahun 2020 awal karena melihat potensi perkembangan pasar yang cukup baik dan betapa terkejutnya ternyata kelemahan Shopee ada di potongan biaya penjualan yang cukup besar bagi seller dibandingkan platform lain. Kelemahan ini tidak diambil pusing oleh seller karena di Shopee tidak ada namanya iklan yang diprioritaskan dan semuanya sama sehingga para seller menganggap biaya potongan sebagai iklan di toko mereka karena disajikan embel-embel cashback extra + gratis ongkir di tampilan produk.
Tahun 2020, Bukalapak menerapkan pengetatan penjualan dengan berbagai sanksi jika ini itu, ketat dalam hal dropshipper, target penjualan dan lain-lain yang malah membuat lari para seller dari platform tersebut sedangkan Tokopedia tetap tenang, cool dan tidak berbenah sehingga seller nyaman di platform hijau tersebut. Shopee dalam hal peraturan juga cukup ketat, namun potensi keuntungan lain bagi seller juga ada sehingga menambah nyaman seller maupun buyer yang memakai platform tersebut.
Sampai saat ini, Shopee adalah marketplace yang memberikan subsidi kepada buyer tidak tanggung-tanggung, gratis ongkir + cashback extra yang terus-menerus lewat sistem pembayaran digitalnya Shopee Pay. Sistem komplain Shopee ke CS adalah yang terbaik dari CS marketplace Bukalapak & Tokopedia. Disisi lain, untuk pembayaran tagihan Shopee juga memberikan diskon yang paling baik daripada platform lain, namun sayang Shopee per Agustus 2020 sudah beralih ke pembayaran cashless semua yang ini sangat dibenci para dropshipper padahal dropshipper adalah yang memberi warna dan menghidupkan arus transaksi di marketplace
Dengan adanya perubahan total ke cashless tersebut, para seller mulai move on kembali ke Tokopedia dan Bukalapak karena masih menyediakan sistem manual dan semoga kedepan antara ketiga marketplace ini tetap memberikan yang terbaik disamping memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Pengalaman penulis sebagai buyer produk lebih senang memakai Shopee karena subsidinya besar, sebagai seller lebih suka Tokopedia karena layanan ada yang manual dan otomasi judul yang bekerja maksimal dan sebagai investor lebih suka Bukalapak karena produk reksadana yang banyak pilihannya serta tabungan emas yang bagus dalam sistem jual-belimya.

Referensi: Pengalaman pribadi jual-beli di marketplace

Artikel Terkait

Pengalaman Jual-Beli Online di Marketplace Shopee
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email